Mamuju, 4 Desember 2024 – Capaian angka kunjungan masyarakat ke Posyandu belum sesuai harapan. Hal tersebut dinilai menjadi salah satu potensi penyebab sulitnya menekan angka prevalensi stunting di Kabupaten Mamuju.
Oleh karena itu, Bupati Mamuju Dr. Hj. Sitti Sutinah Suhardi, menekankan agar kondisi tersebut dapat menjadi perhatian serius dari semua pihak, termasuk para kepala desa yang diharapkan selalu aktif dalam mendorong kunjungan masyarakatnya masing-masing untuk ke Posyandu.
Sutinah menyebut data pengukuran kehariran balita di Posyandu saat ini baru mencapai 65,7% dari target 90%, hal itu disinyalir turut menjadi penyebab tingginya angka stunting.
Kepala perwakilan BKKBN Sulawesi Barat, Rezky Murwanto, S.Kom, yang turut hadir dalam kegiatan yang berlangsung di Aula Hotel Aflah Mamuju ini, menyebutkan bahwa kasus stunting di daerah sesungguhnya telah terdata by name by address, sehingga sangat memungkinkan untuk diintervensi dengan pendekatan yang lebih tepat sasaran.
Ia mengharapkan sinergitas semua instrumen dan dukungan penuh dari pemerintah daerah dapat dimanfaatkan untuk terus melakukan langkah terpadu dalam menekan angka stunting.
Rencananya rilis angka stunting terbaru untuk tiap daerah kembali akan di umumkan pada bulan Februari-Maret tahun 2025.
(Diskominfosandi/AR)