Berita  

Meski Menurun,Angka Prevalensi Stunting Di Mamuju Masih Perlu Perhatian

Mamuju, 28 Mei 2024, Meski telah terjadi penurunan angka prevalensi stunting di kabupaten mamuju,namun dirasakan belum bgitu optimal untuk segera keluar dari persoalan tersebut.

Berdasarkan data Studi Kasus Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 angka prevalensi stunting di kabupaten mamuju tercatat 33,84, telah turun di tahun 2023 menjadi 32,78.

Menyikapi hal tersebut, kepala bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Mamuju, Dewi Sundari, mengatakan, sesungguhnya upaya penanganan stunting telah dioptimallan melalui pembentukan Tim percepatan penurunan stunting (TPPS) yang melibatkan hampir semua komponen yang terkait dengan penanganan Stunting dari hulu kehilir.

Namun tantangannya, sejumlah kompoenen dalam TPPS dimaksud, belum begitu maksimal dalam mendorong upaya terintegrasi,sehingga masih terdapat ruang yang membuat penanganan stunting jadi kurang maksimal. Ia mencontohkan, kunjungan masyarakat yang membawa balita ke posyandu masih terbilang kurang,sehingga jumlah balita yang ditimbang dan di ukur juga tidak dapat menjadi acuan menyeluruh terhadap jumlah anak yang sehat ataupun mengalami potensi stunting.

Hal ini salah satunya membutuhkan peran dari aparat pemerintahan di tingkat desa,yang merupakan tingkatan pemerintahan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
seyogyanya kata Dewi , aparat desa dapat lebih aktif dan mengajak masyarakat untuk datang ke posyandu sehingga persentase balita di ukur maupun ditimbang dapat lebih falid dan mencapai persentase maksimal.

Jika hal tersebut dapat dilakukan maka kondisi real tentang data stunting dapat lebih objektif dan memenuhi persentase maksimal, sehingga intervensi secara dini bisa dilakukan atau menekan munculnya stunting baru.

IMG-20240529-WA0046

Image 4 of 4