Mamuju, 31 Mei 2024 – Sekretaris Daerah Kabupaten Mamuju, H. Suaib, S.Sos., MM, membuka pelaksanaan Rapat Koordinasi (Rakor) Pelaksanaan Aksi I, Kovergensi Stunting tingkat Kabupaten Mamuju untuk Tahun 2025 yang digelar di Aula Kantor Bupati Mamuju. Kegiatan yang menjadi bagian dari delapan aksi konvergensi stunting tersebut, bertujuan untuk menganalisis situasi serta menetapkan desa lokus penangan stunting tahun 2025.
Menariknya, meski mengapresiasi kinerja tim percepatan penanganan stunting yang telah mampu menurunkan angka prevalensi stunting di Kabupaten Mamuju dari 33,84% di tahun 2022 menjadi 32,78% di 2023, namun menurut Suaib, angka tersebut belum mampu mengangkat status Mamuju dari daerah dengan angka stunting kedua tertinggi di Sulawesi Barat.
“Ini harus menjadi motivasi bagi kita, karena tentu ini bukan prestasi yang kita harapkan,” tandas Sekda Kabupaten Mamuju ini.
Lebih jauh, Suaib mengharapkan agar seluruh komponen dapat melakukan kolaborasi dan bersinegi dalam melakukan intervensi penanganan stunting. “Sebab,” kata dia, “persoalan ini cukup kompleks dan memerlukan kerja bersama, sehingga penanganannya dapat dilakukan dari hulu ke hilir.”
Suaib meyakini jika semua dapat berkolaborasi, maka bukan tidak mungkin Kabupaten Mamuju akan mampu mencapai target provinsi ataupun target nasional di bawah 14 persen.
(Diskominfosandi/AR)
